WartaPemilu – Andika Perkasa bisa menjadi kuda hitam jika dirinya benar-benar dicalonkan oleh gabungan parpol.
Andika seperti dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Studi Pendidikan dan Kebangsaan (LeSPK) Yogyakarta beberapa waktu lalu cukup mendapatkan tempat di masyarakat.
Hal ini dikatakan oleh Direktur LeSPK In’Am el Mustofa menanggapi hasil survey yang dilakukan Juni 2022 lalu yang menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) yang paling diidolakan generasi muda.
Menurutnya Anies meski selalu masuk tiga besar masih agak kesulitan masuk di lingkungan nahdliyin dan nasionalis/abangan.
“Jika tak ada inovasi praktis Anies Baswedan hanya akan sebagai pengembira, lebih parah lagi jika dikemudian hari gabungan partai tak mencukupi untuk menCapreskan Anies. Praktis jejak politik Anies Baswedan ke depan terhenti. Ada harapan jika ia masuk dalam partai politik,” ujar In’am El Mustofa yang juga aktivis Mahasiswa era 90an.
Mengutip Harian Kompas, Prabowo menempati urutan pertama sebagai capres pilihan Generasi centennial (Gen Z) dengan suara 28,9 persen responden.
Sementara Ganjar berada di posisi kedua dengan 23,1 persen, dan Anies hanya mengantongi suara 9,9 persen. Generasi Centennial ini merupakan responden yang berusia dibawah 26 tahun.
Namun, perolehan suara Prabowo dan Anies cenderung menurun dibanding survei Litbang Kompas pada periode Januari 2022.
Sementara suara Ganjar merangkak naik. Saat itu Prabowo mengantongi 31,4 persen, Ganjar 18,2 persen, dan Anies 11,6 persen.
Disisi lain, Ganjar menempati posisi pertama sebagai capres yang diidolakan generasi milenial muda (gen Y muda). Ganjar mendapat suara 23,1 persen dari responden.
Sementara, posisi kedua ditempati oleh Prabowo dengan keterpilihan sebesar 18,9 persen. Disusul Anies dengan suara 10,7 persen.
Gen Y muda ini merupakan responden yang kini berusia 26 hingga 33 tahun. Perolehan suara Ganjar dari Gen Y muda ini meningkat 4,5 persen dari survei sebelumnya pada Januari 2022.
Sedangkan Prabowo turun sekitar 1,9 persen dan Anies turun hingga 8,3 persen.
Hasil survei ini menunjukkan adanya penguatan dukungan pada Ganjar. Jika pada survei Litbang Kompas Januari 2022 naiknya elektabilitas Ganjar disumbang oleh menurunnya jumlah responden yang belum menentukan pilihan, pada periode ini pertambahan dukungan pada Ganjar disumbang dari suara yang sebelumnya memilih Prabowo maupun Anies.
Lebih lanjut, survei yang dilakukan pada 1200 responden di 34 provinsi ini juga turut merekam sosok lain yang diidamkan generasi muda untuk menjadi capres.
Dijajaran 10 besar pilihan gen Z, muncul nama Sandiaga S. Uno, Ridwan Kamil, Basuki T. Purnama (Ahok), Agus H. Yudhoyono (AHY), Erick Thohir, Tri Risma Harini, dan Andika Perkasa.
Erick sebagai pendatang baru di periode ini berhasil meraih 2 persen suara gen Z.
Sandiaga, Ridwan Kamil, dan Ahok juga masing-masing memperoleh tambahan suara mencapai 2 persen.
Sementara itu, AHY, Tri Rismaharini, dan Andika Perkasa justru kehilangan suara.
Pada gen Y muda, sosok yang dipilih hampir serupa. Hanya saja, ada dua sosok yang memperoleh elektabilitas cukup tinggi, yakni AHY dengan 5,3 persen dan Risma dengan 4,1 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilaksanakan pada 26 Mei-14 Juni 2022. Sebanyak 1.200 responden dari 34 provinsi diwawancarai. Sampel ditentukan secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di tiap provinsi.
Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error sekitar 2,8 persen.
Prabowo, Ganjar, dan Anies selalu menempati posisi tiga besar dalam survei yang dilakukan sejumlah lembaga lain.
Seperti Survei Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas Ganjar tertinggi, yaitu dengan raihan 30,6 persen. Kemudian disusul Prabowo 26,8 persen dan Anies 19,8 persen.
Diketahui sebelumnya, survei capres yang dilakukan LesPK Yogyakarta muncul nama baru seperti Andika Perkasa dan Fahri Hamzah.
Adanya wacana untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode, tentu yang memulai mewacanakan sudah tercapai tujuannya karena pewacana sudah jauh hari mengendus adanya keinginan beberapa pihak untuk memperpanjang masa jabatan presiden.
Hal tersebut seperti memberi banyak peluang munculnya pemimpin baru dengan wajah baru. Survey yang dilaksanakan oleh lembaga studi pendidikan dan kebangsaan ( LeSPK ) Yogyakarta minimal memberi gambaran tersebut.
“Survei yang laksanakan dengan model top of mind, tanpa menyodorkan nama kepada responden. Memberi kebebasan untuk memilih/mengusulkan presiden yang diinginkan sebanyak 8 (delapan) presiden terbaik sesuai rangking,” ungkap Direktur LeSPK Yogyakarta In’am eL Mustofa pada awal 2022 lalu
In’am mengatakan bahwa dirinya sempat kaget dengan, munculnya nama baru yaitu Andika Perkasa dan Fahri Hamzah. Andika adalah Panglima TNI saat ini sedangkan Fahri dikenal sebagai politisi yang sekarang bergabung dengan partai gelora.
“ Ini mengejutkan bagi saya karena wajah mereka berlum pernah pernah terpampang di baliho, televisi dan media lain cukup memberi pesan bahwa ada arus baru perubahan, nama baru yang muncul tersebut adalah,” ungkap In’am
Dalam survei capres LeSPK ini Andika Perkasa mendapati angka 12,3% sedang Fahri Hamzah 2,5%.
Meskipun keduanya masih dibawah Prabowo (27,6%), Anies Baswedan ( 24,1), Ganjar Pranowo ( 22.8%), Erick Tohir ( 2,3% ), Ridwan Kamil ( 3,1%), Puan Maharani ( 2.2 % ).
Pada saat yang sama dengan letak nomer berurutan diajukan pertanyaan memilih presiden tua atau muda, memilih yang tua 33.3% dan muda 61,4%.
Berdasar region dan demografi temuan cukup signifikan terjadi di DIYogyakarta, bahwa perolehan angka Ganjar Pranowo meninggalkan jauh Prabowo dan Anies Baswedan.
Ganjar Pranowo (30,1%), Anies Baswedan ( 15.9%), Prabowo ( 12.6% ), Andika Perkasa ( 9.2%). (*)
