Jumat, Maret 29, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaDaerahKetum Pemuda Katolik: Kedepankan Politik Kebangsaan bukan Politik Identitas

Ketum Pemuda Katolik: Kedepankan Politik Kebangsaan bukan Politik Identitas

Medan, WartaPemilu – Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengatakan, menuju Pemilu 2024 sudah saatnya bicara politik kebangsaan untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.

“Jangan lagi menempatkan agama menjadi isu politik yang justru menggerus nilai kebaikan agama itu sendiri,” ujar Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma pada saat acara Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama di Taman Cadika Johor Medan, Jumat (29/7/2022).

Gusma menghimbau terutama kepada para tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi dan menanamkan fondasi nilai politik kebangsaan kepada masyarakat.

Bagi Gusma, para tokoh agama menjadi salah satu faktor kunci dalam terciptanya stabilitas politik dalam masyarakat karena dipandang yang memiliki kedekatan secara langsung dengan umatnya.

“Politik identitas apalagi menjadikan agama sebagai isu politik sungguh sudah usang dan terbukti tidak membawa kemanfaatan bagi kepentingan bangsa. Mau sampai kapan kita mengorbankan nilai kebaikan agama dan kemanusiaan demi kekuasaan sesaat?” tutur Gusma.

Dengan semangat kebangsaan yang dijalin melalui silaturahmi kebangsaan Pemuda Lintas Agama ini, Gusma mengajak para pemuda lintas agama untuk menjadi pemuda negarawan yang mampu dan mampu menjadi jembatan penghubung  berbagai kepentingan aspirasi masyarakat sebagaimana diteladankan para founding fathers kita.

“Mari bersama merawat ingatan sejarah kita bagaimana perbedaan itu dapat saling melengkapi dan memperkuat sehingga hidup tenteram dan mewujudkan kesejahteraan bersama dalam Rumah Indonesia,” ajak Gusma.

Acara yang bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama  tersebut bertemakan “Pemuda Negarawan Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045.”

Adapun tujuan kegiatan diantaranya :
Pertama, untuk membahas kondisi sosial politik Indonesia saat ini.

Kedua, membahas pentingnya mempersiapkan pemuda negarawan sebagai pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia, dan

Ketiga, merumuskan solusi dan langkah strategis untuk membangun Indonesia menuju Masa Emas 2045.

Penyelenggara acara tersebut terdiri 9 organisasi pemuda lintas agama diantaranya: PP GP Ansor, PP Pemuda Muhammadiyah, PP Pemuda Katolik, DPP GAMKI, PP GPII, DPP Peradah, DPP Gemabudhi, DPP Mathla’ul Anwar dan PP Generasi Muda Khonghucu.

Silaturahmi kebangsaan diisi dengan rangkaian acara diantaranya Pembacaan Deklarasi sekaligus Peluncuran Program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045.

Sambutan dari Ketua Umum atau Perwakilan Organisasi, Pesan Kebangsaan dari Walikota Medan Bobby Nasution dan Arahan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).

Menteri Agama (Menag) yang juga Ketua Umum PP GP Ansor menyampaikan apresiasi kepada segenap organisasi Pemuda Lintas Agama atas inisiasi melakukan silaturahmi kebangsaan.

“Beberapa fakta yang tidak boleh ingkari dan lupakan bahwa agama itu diciptakan untuk menghancurkan berhala namun kini agama justru menjadi berhala dan agama dapat digunakan untuk membenci orang lain,” kata Menag.

Gus Yaqut menilai tanpa ada kemajemukan dan keberagaman maka tidak ada Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Medan Bobby Afif Nasution mengucapkan terima kasih atas silaturahmi kebangsaan ini diselenggarakan di Kota Medan.

Bobby Nasution menyampaikan bahwa belum pernah terjadi konflik antar agama di Kota Medan dan berharap Kota Medan selalu aman dan kondusif.

Isi dari Deklarasi sebagai berikut:

DEKLARASI PEMUDA NEGARAWAN LINTAS AGAMA 

Kami Pemuda Negarawan Lintas Agama: 

  1. Memiliki pandangan Nasionalis dan Berketuhanan Yang Maha Esa serta menjadi garda depan dalam mengawal kepentingan bangsa dan negara berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. 
  2. Memiliki kapasitas dan integritas untuk mengajarkan serta mengamalkan nilai-nilai dan moral Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
  3. Mengedepankan nilai etik politik kebangsaan dan kenegarawanan yang merupakan ciri khas demokrasi Indonesia yang bermartabat. 
  4. Memperkuat gerakan nilai-nilai moderasi beragama, serta membangun masyarakat yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong. 
  5. Menyuarakan isu-isu strategis nasional dan internasional serta berperan aktif dalam membangun masyarakat, bangsa, dan negara menuju Indonesia Emas 2045.

Acara Silaturahmi Kebangsaan berjalan dengan baik dan lancar dan diikuti sekitar 3000 orang peserta dari anggota Organisasi Pemuda Lintas Agama, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum.(*)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments