Yogyakarta, WartaPemilu – Reses hari kelima anggota DPRD Kota Yogyakarta Fraksi PDI Perjuangan di wilayah Kelurahan Kotabaru Kemantren Gondokusuman dilaksanakan di gedung pertemuan aula Kampus 5 Universitas Sanata Darma Puskat Kotabaru Yogyakarta.
Dalam reses yang dihadiri para tokoh masyarakat di wilayah Kotabaru dan Tukangan mengambil bahasan tentang sosialisasi gerakan zero sampah anorganik, dimana di wilayah Kotabaru ada 1 TPS tempat pembuangan sementara dan 1 tempat pembuangan sementara cabang.
Reses tersebut dengan narasumber selain Antonius Fokki Ardiyanto S.IP., juga dihadiri oleh wakil dari Dinas Lingkungan Hidup dan Danang selaku praktisi persampahan yang juga kawan Fokki waktu di SMP Pangudiluhur.
Dinas Lingkungan Hidup menerangkan latar belakang kebijakan zero sampah dimana pointnya adalah tempat pembuangan sampah akhir telah overload dan belum ada kesepakatan tentang pembelian lahan baru.
Dijelaskan juga tentang bagaimana mendidik masyarakat bahwa sampah juga bisa menjadi layak jual bila dipilah dari rumah sehingga mampu menambah keuangan keluarga dan komunitas (bank sampah).
Sementara, Danang selaku praktisi sampah yang menerangkan tentang sampah plastik yang tidak laku jual bisa dibuat sebagai bahan dasar batako dan conblok untuk bahan bangunan.
Reses tersebut juga sebagai sarana menyampaikan aspirasi dari warga masyarakat untuk menyampaikan masukan saran kritikan terhadap kebijakan tersebut.
Dalam kesempatan itu Ketua Kampung Kotabaru, Darsam mengusulkan, alangkah bagus bila ada konsep untuk masing-masing Kelurahan mempunyai TPS sendiri sehingga bisa dilakukan pemilahan bertahap dari tingkat rumah tangga, bank sampah dan TPS secara berjenjang sehingga pengawasan dan kontrol sampah lebih baik.
Menurut Darsam, bila sudah per-Kelurahan dengan luas wilayah Kota Yogyakarta 32,5 km persegi, pengawasannya yang dilakulan oleh petugas Linmas di wilayah yang bersangkutan mudah.
“Serta tidak mengganggu harmoni sosial serta meminimalisir konflik sosial diantara warga negara (civil society) karena sudah saling mengenal diantara warga,” jelasnya.
Menanggapi usulan diatas, Antonius Fokki Ardiyanto akan mencoba membawa ini ke tingkatan Pokok-Pokok Pikiran DPRD untuk bisa dibahas lebih lanjut.
“Tentang gagasan usulan pembangunan TPS di masing-masing Kalurahan 1 terutama diskusinya adalah tentang keberadaan lahannya supaya tidak timbul kesan Kota Yogyakarta kota sampah dengan adanya TPS berjumlah 45,” ucap dia.
Di akhir reses, Antonius Fokki Ardiyanto juga memberikan bingkisan tas kepada para penanya untuk dapat dipergunakan dan dimanfaatkan menunjang kegiatan aktivitas sehari hari.(*)
Baca dan Ikuti Berita Menarik ‘Aktif Memberi Kabar’ Kabariku.com
Discussion about this post