Jakarta, WartaPemilu – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memberi sinyal Cawapres pendamping Capres Anies Baswedan akan diumumkan disaat-saat akhir menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ibarat pertandingan sepak bola internasional seperti Piala Dunia yang kawan-kawan ikuti, dua menit terakhir, bisa berubah semuanya. Nasdem juga belajar itu. Jadi pengumuman Cawapres Anies di akhir bukan karena koalisi tidak solid,” kata Surya Paloh dalam diskusi dengan wartawan di Padang, Minggu (6/8/2023).
Menanggapi pernyataan Ketum NasDem, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menyatakan beda pendapat dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menyatakan waktu dan penentuan pengumuman Cawapres pendamping Anies Baswedan di menit akhir menjelang pendaftaran.
“Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh,” ucap Andi, Rabu (9/8/2023).
Andi mengatakan koalisi lain mungkin saja punya strategi menentukan calon wakil presiden di akhir masa pendaftaran.
Namun, menurutnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Demokrat, NasDem dan PKS tidak harus punya siasat seperti itu.
“Koalisi lain mungkin punya strategi cawapres last minute. Koalisi perubahan tidak harus demikian. Bisa keliru jika dua menit terakhir penentuan Cawapres,” jelasnya.
Andi mengaku dapat informasi bahwa Ketua Nasdem Surya Paloh ingin maju menjadi Cawapres Anies Baswedan dan kini sedang melakukan survei elektabilitas melalui lembaga survei sendiri.
“Kami dapat informasi mereka sedang menguji itu pakai lembaga survei sendiri,” ungkap Andi.
Menurutnya, jika Surya Paloh tidak mempersiapkan sesuatu, tidak mungkin menginginkan calon pendamping Anies Baswedan dideklarasikan di menit-menit akhir.
Sebab, nama-nama yang santer bakal Cawapres seperti putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sudah terlihat elektabilitas ketiganya.
Sehingga, kata Andi Arief, tidak ada alasan rasional untuk menunda deklarasi bakal Cawapres.
“Kalau (elektabilitas) AHY berapa persen udah, Bu Yenny, Bu Khofifah kan sudah bisa ditebak, bisa diputuskan. Tapi, kan ini kenapa enggak diputuskan karena ada yang ditunggu, yaitu apa? sedang disurvei. Kemungkinan besar, Pak SP sendiri yang mau nyalon,” tutup Andi Arief.(*)