GARUT|WARTAPEMILU.COM – Penentuan nasib warga Garut 5 tahun kedepan melalui Pilkada Garut 2024 akan berlangsung hari ini. Siapa di antara Paslon Helmi Budiman-Yudi Nugraha dan Paslon Syakur Amin-Putri Karlina yang akan melenggang ke Pendopo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Garut periode 2024-2029.
Pada prosesnya Pilkada Garut ini, berlangsung sengit. Pasalnya tensi politik panas, karena hanya ada dua pasangan calon saja yang bertarung di pesta demokrasi masyarakat lima tahunan ini.
Dilihat dari latar belakang dan basis masa, Kedua pasangan calon ini, mempunyai basis massa yang sama kuat. Beragam lembaga survei memotret elektabilitas para pasangan calon dari masa ke masa.
Dari hasil himpunan tim redaksi wartapemilu.com tercatat ada 6 kali survei yang dilakukan di Pilkada Garut, oleh 4 lembaga yang berbeda.
Survei pertama, dilaksanakan oleh Indikator pada periode 2-8 Agustus 2024. Hasilnya, elektabilitas Helmi-Yudi teratas dengan nilai 68,3 persen. Disusul Syakur-Putri dengan 13,5 persen dan sisanya pemilih mengambang sebanyak 18,2 persen.
Selain itu Survei lainnya kemudian dilakukan oleh LSI. Dimana, LSI menyatakan Helmi-Yudi unggul 42 persen sedangkan elektabilitas Syakur-Putri di angka 11,1 persen.
Sementara sisanya, 46,9 persen, merupakan massa mengambang atau swing voters. Survei ini dilaksanakan pada periode 20-25 September 2024.
Yang ketiga, hasil survei dari Skala pada periode survey yang dilaksanakan pada 1-7 Oktober 2024 itu, Skala mencatat nilai elektabilitas Helmi-Yudi berada di angka 49,25 persen. Sementara Syakur-Putri di angka 46,75 persen dan sisanya, swing voters di angka 4,00 persen.
Survei juga dilakukan oleh LS Vinus. Pada periode 18-22 Oktober, LS Vinus menyatakan elektabilitas Helmi-Yudi berada di angka 40,63 persen.
Sedangkan Syakur-Putri di angka 49,32 persen dan sisanya, pemilih mengambang sebanyak 10,5 persen.
Bahkan dua survei terakhir, dilaksanakan oleh Indikator, yang masing-masing di periode 21-26 Oktober dan periode 11-20 November.
Pada periode pertama, elektabilitas Syakur-Putri mengungguli Helmi-Yudi dengan nilai masing-masing 51,9 persen dan 43,3 persen. Sisanya, 4,9 persen masa mengambang.
Sementara pada periode kedua, nilai elektabilitas Syakur-Putri juga dinyatakan lebih baik ketimbang Helmi-Yudi yakni di angka 54,6 persen berbanding 38,2 persen. Sisanya 7,2 persen adalah massa mengambang.
Penulis : Tim Redaksi