Jika Terwujud Paslon Prabowo – Gibran, Almisbat Tetap Percaya Ganjar Menang di Pilpres 2024

Jakarta, WartaPemilu  Teddy Wibisana anggota Dewan Pertimbangan Nasional Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) mengatakan, sikap kritis Almisbat harus dikedepankan lagi saat ini.

Hal ini diungkapkannya, terkait dengan upaya judicial review terhadap Pasal 169 huruf q UU Pemilu mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang berbunyi, “Persyaratan menjadi calon Presiden dan calon wakil Presiden adalah berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun”.

Bacaan Lainnya

Almisbat menolak upaya tersebut agar jangan sampai menjadi ruang bagi para pihak untuk menunggangi keputusan tersebut untuk sekadar menjadikan Gibran sebagai vote getter, dengan menjadikannya sebagai Cawapres.

“Kami di Almisbat bukan ingin menutup kesempatan Gibran atau kaum muda lainnya. Usia 40 tahun di Undang-Undang tersebut, bukankah tergolong usia muda?” ujarnya. Jum’at (13/10/2023).

“Kami juga bukan sedang berspekulasi atas putusan yang belum terjadi, tapi mengantisipasi agar jangan sampai keputusan justru  membuka ruang atas kekecewaan masyarakat terhadap pemimpin yang baik,” imbuh Teddy.

Lanjutnya, Jokowi adalah Presiden yang diusungnya karena membawa harapan pada tradisi politik baru di Indonesia.

“Jika keputusan MK kemudian diikuti dengan pencalonan Gibran sebagai Cawapres, ini akan menghilangkan harapan akan kebaikan-kebaikan yang ada di politik, yaitu soal keadilan dan anti KKN,” ujar Teddy.

Teddy menambahkan, sikap kritis Almisbat tidak terakit dengan dukungan Almisbat terhadap Ganjar Pranowo.

“Siapa pun Capres/Cawapres yang menjadi pesaing Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024 ini, kami tetap percaya bahwa Ganjar akan menang. Bahkan jika terwujud pasangan Prabowo-Gibran, bagi kami ini semakin jelas. Kami sedang melawan upaya membangun politik dinasti,” tegasnya.

Untuk diketahui, Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) adalah organisasi relawan yang berakal sehat, sehingga dalam setiap keputusannya selalu berbasis pada pertimbangan yang rasional. Dan karena latar belakang anggotanya adalah aktivis, maka setiap keputusannya organisasi juga mendorong adanya kebaikan-kebaikan bagi masa depan bangsa.

Itulah sebabnya Almisbat dalam mendukung kepemimpinan nasional lebih mempertimbangkan gagasan, pemikiran dan karakter, dibandingkan hanya soal popularitas maupun elektabilitas.

Saat mendukung Jokowi sebagai Presiden, Almisbat melihat nilai Jokowi (gagasan, pemikiran dan karakter) lebih baik dari kandidat lainnya. Almisbat dan mayotitas masyarakat, melihat Jokowi sebagai pemimpin yang “berbeda”, berasal dari warga negara biasa. Tapi Almisbat tetap mengepankan akal sehat, itulah mengapa Almisbat memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah, ketika Jokowi menjadi Presiden RI.

Piryadi, Sekjen Almisbat menambahkan, jejak digital mengenai sikap kritis Almisbat terhadap pemerintah dapat mudah ditemukan, seperti pejabat negara yang bisnis PCR, soal pemborosan anggaran negara, pengelolaan BUMN, dan upaya perpanjangan masa jabatan presiden.

“Tapi Almisbat juga tidak ragu membela, saat ada pihak luar yang memfitnah atau menebar hoax terhadap pemerintah,” tandas Piryadi.(*)

Berita telah tayang di Kabariku.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *