Rabu, Mei 1, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaPolitikRespon SIAGA 98 Atas Narasi Rizal Ramli tentang Dinasti Politik Jokowi

Respon SIAGA 98 Atas Narasi Rizal Ramli tentang Dinasti Politik Jokowi

Jakarta, WartaPemilu  – Kritik Rizal Ramli terhadap munculnya Dinasti Politik Jokowi adalah kritik yang tidak berdasar secara ilmiah dan praksis.

Demikian komentar Koordinator SIAGA 98 Hasanuddin atas kritik Menko Perekonomian era Presiden keempat RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur tersebut.

Hasanuddin menegaskan, Dinasti adalah istilah dalam monarkhi (kerajaaan), sedangkan saat ini kita menganut demokrasi.

” Tidak ada istilah itu (dinasti) dalam demokrasi,” ujar Hasanuddin, Selasa 4 Juli 2024.

Ia menambahkan, seseorang menjadi pemimpin terpilih melalui mekanisme dan prosedur yang demokrasi.

“Jokowi, Gibran dan Bobby terpilih melalui prosedur itu. Melalui pemilihan langsung. Pilihan ditentukan rakyat,” jelasnya.

Menurut Hasanuddin, narasi dinasti yang dikembangkan saat ini dan dituduhkan kepada Jokowi bernuansa politis.

“Dikesankan negatif. Namun terlalu mengada-ada,” tukasnya.

Dalam sistem rekruitmen pimpinan nasional dan daerah, semua warga negara memiliki kesempatan asal memenuhi persyaratan dan terpilih oleh rakyat.

“Jokowi, Gibran dan Bobby adalah hasil dari pilihan rakyat,” katanya.

Jadi. ungkap Hasanuddin, jangan dinafikan dan diplintir seolah-olah dipilih berdasarkan mekanisme monarkhi (kerajaan).

Diketahui, kritik Rizal Ramil dengan melontarkan narasi dinasti Jokowi tersebut diunggah dalam akun Twitter pribadi Rizal Ramli sendiri.

Rizal Ramli mengibaratkan dinasti politik Jokowi ini sudah melampaui raja terdahulu.

Pasalnya, putra-putra Jokowi kini menjadi pemimpin daerah. Bobby Nasution jadi Walikota Medan, Gibran Rakabuming Raka jadi Walikota Solo. Dan sekarang Kaesang Pangarep berniat mencalonkan diri menjadi Walikota Depok dalam Pilkada 2024.

“Tidak pernah berjuang untuk demokrasi, tetapi ketika berkuasa merusak demokrasi dan membangun dinasti bisnis-politik,” tulis Rizal Ramli.

“Padahal dulu Raja-raja berkorban untuk membentuk Republik. Eh, ndak tahu diri, malah mau bikin kerajaan! Norak,” unggahnya lagi.***

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments