JAKARTA, WartaPemilu – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari, S.H., M.Si., Ph.D., menghadiri kegiatan Doa Bersama Lintas Agama memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76. Jumat (1/7/2022) malam.
Acara ini merupakan upaya ikhtiar batiniah untuk kebaikan Bangsa Indonesia. Dalam acara Doa Bersama tersebut Hasyim duduk sejajar dengan Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dan Ketua DKPP Muhammad serta para tokoh lintas agama.
KPU sendiri memperingati HUT Bhayangkara Ke-76 ini mengucapkan baik secara langsung maupun melalui konten media sosial.
“Korps Bhayangkara merupakan salah satu pemangku kepentingan (stakeholder) kepemiluan yang penting dalam mengawal proses demokrasi agar berjalan aman, damai dan lancar,” kata Hasyim disela kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan.
Kapolri Jenderal Sigit, dalam sambutannya menyampaikan, doa bersama seluruh umat beragama di Indonesia ini menjadi pendukung dari setiap langkah dan upaya lahiriah demi membawa Indonesia menjadi lebih maju.
“Tentunya doa lintas agama, malam ini, menjadi sesuatu yang sangat penting. Karena memang, doa ini menjadi salah satu ikhtiar batiniah dari apa yang kita lakukan, selain upaya lahiriah yang selama ini mungkin sudah kita laksanakan bersama,” kata Sigit
Upaya ikhtiar batiniah dan lahiriah ini, ditegaskan Sigit, harus terus berjalan beriringan ditengah terjadinya dinamika situasi global yang penuh dengan ketidakpastian.
Setelah terjadinya Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia, kini lingkungan global dihadapkan dengan terjadinya konflik dua negara, yakni Rusia dan Ukraina.
“Kita tahu, saat ini kita sedang menghadapi situasi global yang penuh ketidakpastian. Baru saja kita tangani Pandemi COVID-19, kita jaga, kawal kebijakan Pemerintah untuk kembalikan pemulihan ekonomi,” ujar Sigit.
Namun, lanjutnya, muncul masalah baru terkait situasi global yaitu, konflik Rusia dan Ukraina.
“Sehingga, mau tidak mau ini berdampak juga terhadap situasi yang akan berdampak terhadap krisis pangan dan energi,” ujar Sigit.
Tak hanya diperlukan untuk situasi global, upaya ikhtiar batiniah dan lahiriah ini, menurut Sigit, harus dilakukan guna menghadapi perkembangan situasi di dalam negeri.
Pasalnya, Sigit menekankan, untuk terus menjaga rasa persatuan dan kesatuan, diperlukan Sinergisitas seluruh elemen masyarakat.
“Untuk menghadapi segala bentuk potensi ancaman, gangguan maupun permasalahan di Indonesia, akan dapat dicegah ataupun diselesaikan dengan seluruh elemen bergandengan tangan,” tegas Sigit.
Dan memasuki tahapan Pemilu 2024, Jenderal Bintang Empat tersebut berharap persatuan dan kesatuan kembali ditunjukkan semua anak bangsa. Berkaca pada Pemilu 2019, maka Sigit berharap Pemilu 2024 berlangsung tanpa polarisasi, tetapi adu gagasan.
“Tentunya dalam menghadapi tantangan tersebut kita ikhtiar, juga melalui doa,” tambah Listyo.
Saat ini, kata Sigit, selain menghadapi Pemilu, baik Pilpres, Pileg, dan Pilkada, dan juga meningkatnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Ini semua tentu butuh suatu suasana kebatinan untuk sama-sama kita bisa jaga agar seluruh elemen bangsa, tokoh lintas agama, seluruh umat anak bangsa di Indonesia, bersatu untuk hadapi situasi yang ada,” ucap Sigit.
Dengan adanya seluruh upaya tersebut, Sigit meyakini bahwa, Negara Indonesia akan tetap berjalan on the track.
“Indonesia mampu berjalan on the track dan menghadapi segala tantangan dengan mempersatukan dan mempererat kekuatan keberagaman agama, etnis dan budaya,” kata Sigit.
Menurut Kapolri, kekuatan Bhinneka Tunggal Ika yang dimiliki bangsa ini, akan membawa Indonesia tumbuh dan mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
“Menjadi satu kekuatan bersama untuk menghadapi segala macam masalah dalam rangka mewujudkan Indonesia agar bisa kembali tumbuh, dan kita jaga untuk Indonesia bisa terus berjalan menuju visi Indonesia tumbuh dan kedepan, menuju Indonesia emas di tahun 2045,” tegas Sigit.
“Tentunya, terhadap hal-hal yang berdampak terhadap polarisasi, tadi kita minta untuk dihilangkan, kita harus bersatu hadapi dan menyongsong Indonesia yang lebih baik,” tambah Sigit.
Dalam kegiatan itu, para tokoh agama masing-masing membacakan doa sesuai dengan keyakinannya masing-masing, diantaranya adalah;
1. Perwakilan Agama Islam dibacakan oleh, Wakil Ketua PBNU K.H. Zulfa Musthafa,
2. Perwakilan Agama Protestan dibacakan oleh, Pendeta Robert Hutapea,
3. Perwakilan Agama Khatolik dibacakan oleh, Romo David Lerebulan,
4. Perwakilan Agama Hindu dibacakan oleh, Krht Astono Chandra Dana,
5. Perwakilan Agama Buddha dibacakan oleh Bhikku Dhammasubbho Mahthera,
6. Perwakilan Agama Konghucu dibacakan oleh, WS. Sunarta Hidayat,
7. Serta, tokoh lintas agama lainnya yang turut hadir dalam kegiatan doa bersama Mabes Polri ini.(*)