Jakarta, WartaPemilu – Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), setidaknya ada empat kerugian dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Hal itu dijelalskan AHY dalam keterangan tertulisnya kepada berbagai media, Minggu (2/4/2023).
Kerugian tersebut adalah:
Pertama, reputasi Indonesia rusak di mata Internasional.
“Buruknya nama Indonesia di dunia internasional, karena dianggap tidak punya komitmen,” katanya.
Kedua, mubazirnya persiapan-persiapan yang telah dilakukan, juga kekecewaan para atlet terbaik Indonesia, para suporter, dan pecinta sepak bola Indonesia.
“Betapa kecewanya atlet-atlet kita, jangankan atletnya, keluarganya, kita semua sebagai suporter dan sebagai penggemar sepak bola nasional juga pasti tidak terima begitu saja,” katanya.
Ketiga, kerugian materiil akibat dana negara telah dikeluarkan untuk persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U20.
Untuk menghadapi Piala Dunia U-20, Pemerintah membangun sejumlah stadion
“Berapa stadion Indonesia yang dipersolek supaya jadi, supaya pantas dan siap menjadi tuan rumah tadi,” kata AHY.
Keempat, kerugian potensi benefit atau keuntungan ekonomi yang akhirnya lepas.
Jika Piala Dunia jadi digelar, AHY yakin UKM dan pariwisata akan mengalami keuntungan secara ekonomi.
Namun kini potensi keuntungan itu hilang karena Indonesia dicoret sebagai tuan rumah.
Oleh karena itu, AHY menyesalkan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Menurutnya, situasi ini mengakibatkan nama Indonesia tercoreng di mata dunia internasional.
“Kita malu di dunia internasional. Kita patut bertanya kepada pemerintah sekarang, kenapa ini bisa terjadi,” katanya.
Menurut AHY, kegaduhan akibat pernyataan beberapa tokoh di ujung persiapan Piala Dunia U-20 harus jadi pelajaran agar tak terulang kembali. (*)