Rabu, Mei 15, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaSurvei PemiluHasil Survei Terbaru Poltracking di Jawa Barat: Prabowo Unggul Jauh, Elektabilitas Gerindra...

Hasil Survei Terbaru Poltracking di Jawa Barat: Prabowo Unggul Jauh, Elektabilitas Gerindra Tertinggi

Jakarta, WartaPemilu – Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan suara terpadat, mencapai 35,7 juta pemilih atau setara 17.6% secara nasional.

Oleh karena itu, kontribusi suara di Jawa Barat sangat menentukan perolehan suara Capres-Cawapres ataupun partai politik di tingkatan nasional pada Pemilu 2024 mendatang.

Lantas sosok siapa yang paling diharapkan oleh pemilih Jawa Barat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI hasil Pemilu 2024?

Untuk mengetahui hal ini, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 25 September – 1 Oktober 2023 di Jawa Barat dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1000 responden dengan margin of error +/- 3.1% pada tingkat kepercayaan 95%.

Klaster survei menjangkau 27 kabupaten/kota di Jawa Barat secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.

Berikut ini hasinya dikutip dari poltracking.com, Rabu 11 Oktober 2023:

Elektabilitas calon presiden di Jawa Barat

Pada simulasi surat suara 3 nama calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas (44.2%) jauh di atas dua kandidat lainnya, yaitu Anies Baswedan (25.0%) dan Ganjar Pranowo (21.8%).

Namun demikian, tren elektabilitas ketiga kandidat cenderung naik. Kenaikan tertinggi dalam rentang periode survei ada pada Prabowo Subianto (5.7%), disusul Anies Baswedan (3.0%), lalu Ganjar Pranowo (1.6%).

Dalam simulasi dua kandidat (head-to-head), Anies Baswedan (32.5%) vs Ganjar Pranowo (30.9%) relatif seimbang. Sedangkan simulasi Prabowo Subianto (47.6%) vs Anies Baswedan (26.5%) berjarak cukup singinfikan (21.1%).

Terakhir, head-to-head antara Prabowo Subianto (48.3%) vs Ganjar Pranowo (24.5%), jaraknya semakin lebar (23.8%) dengan keunggulan Prabowo Subianto.

Elektabilitas calon wakil presiden di Jawa Barat

Simulasi 11 nama calon wakil presiden

Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas (30.4%)

Erick Thohir (14.5%),

Muhaimin Iskandar (13.0%),

Sandiaga Salahuddin Uno (9.1%),

Agus Harimurti Yudhoyono (8.1%),

Mahfud MD (3.2%),

Gibran Rakabuming Raka (3.1%),

Andika Perkasa (2.0%),

Puan Maharani (1.4%),

Airlangga Hartarto (1.1%),

Khofifah Indar Parawansa (0.5%).

Simulasi 10 nama calon wakil presiden

Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas (32.0%),

Erick Thohir (14.9%)

Muhaimin Iskandar (13.1%)

Sandiaga Salahuddin Uno (9.2%)

Agus Harimurti Yudhoyono (8.4%)

Mahfud MD (3.2%)

Andika Perkasa (2.0%)

Puan Maharani (1.4%)

Airlangga Hartarto (1.1%)

Khofifah Indar Parawansa (0.5%).

Ketiga, elektabilitas calon presiden berdasarkan Wilayah Aglomerasi – Kultural di Jawa Barat.

Simulasi 3 calon presiden

Wilayah Megapolitan (27.0%) elektabilitas Prabowo Subianto (40.9%), Ganjar Pranowo (29.3%), dan Anies Baswedan (27.4%).

Di Pantura (26.0%) elektabilitas Prabowo Subianto (33.6%), Ganjar Pranowo (28.5%), dan Anies Baswedan (25.0%).

Di Wilayah Bandung Raya (19.0%) elektabilitas Prabowo Subianto (40.7%), Anies Baswedan (23.2%), dan Ganjar Pranowo (10.2%).

Di Priangan Timur (16.0%) elektabilitas Prabowo Subianto (53.2%), Anies Baswedan (23.4%), dan Ganjar Pranowo (20.9%).

Sedangkan di Priangan Barat (12.0%) elektabilitas Prabowo Subianto (66.1%), Anies Baswedan (22.9%), dan Ganjar Pranowo (7.6%). Dari berbagai basis wilayah tersebut Prabowo cenderung unggul.

Elektabilitas partai politik di Jawa Barat

Simulasi surat suara 18 partai politik.

Partai Gerindra memperoleh elektabilitas (21.2%),

PDI Perjuangan (17.6%),

Partai Golkar (8.2%),

Partai NasDem (7.4%),

PKS (7.3%),

PKB (6.7%),

PAN (6.5%),

Partai Demokrat (3.9%),

PPP (2.4%),

Perindo (1.3%),

PSI (1.0%),

Partai politik lainnya masih di bawah 1 persen.

Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada akhir September sampai awal Oktober 2023.

Peta politik masih sangat mungkin berubah bergantung kalkulasi elite dan keputusan pemilih dalam memantapkan pilihannya dalam Pemilu 2024.***

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments