Jakarta, WartaPemilu – Anggota Komisi V DPR RI KH. Toriq Hidayat, Lc., mengatakan, sebagai anggota legislatif pusat yang bertugas mengawasi pertumbuhan tempat tinggal rakyat, politisi PKS ini merasa prihatin.
Pasalnya hingga penghujung Tahun 2022, angka backlog kepemilikan perumahan mencapai 12,71 juta. Padahal kebutuhan cenderung meningkat setiap tahunnya.
“Telah kami sampaikan ke pemerintah bahwa angka backlog rumah pada tahun lalu sebesar 12,75 juta. Dibandingkan dengan data saat ini maka hanya berkurang 40 ribu saja. Jumlah tersebut belum termasuk pertumbuhan keluarga baru yang diperkirakan sekitar 800 ribu setiap tahun,” tutur Toriq, dikutip Minggu (3/9/2023).
Namun demikian, Politisi PKS asal Tasikmalaya ini selalu mengucapkan rasa syukur kepada Alloh SWT atas nikmat kemerdekaan yang telah berusia ke 78 tahun.
Namun disisi lain masih banyak warga Indonesia yang kesulitan memiliki rumah sendiri dengan kualitas layak huni.
“Setelah 78 tahun terbebas dari penjajahan fisik dan menjadi negara yang berdaulat, masih ada sebagian rakyat yang susah memiliki rumah, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kondisi ini sangat disayangkan,” ujar Toriq.
Menurut Toriq, Pemerintah harus menyelesaikan ‘pekerjaan rumah’ yang besar ini dengan cara yang lebih efektif. Salah satunya optimalisasi program bank tanah dengan harapan suplai terhadap rumah layak huni bagi MBR dapat terjamin, mengingat terus meningkatnya harga tanah.
“Selain itu Pemerintah harus memperbanyak jumlah anggaran program pembangunan rumah melalui skema padat karya. Karena kegiatan ini pasti mempengaruhi produktivitas ekonomi masyarakat. Dan sebaiknya kurangi pengeluaran anggaran yang belum penting seperti pembangunan ibukota baru,” tutupnya.(*)