Dengan Data, Fakta dan Angka, Adian Napitupulu Patahkan Sindiran Kegiatan “Gunting Pita”

WartaPemilu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada Kamis (16/9/2022) lalu mengkalim 90 persen proyek yang diresmikan merupakan peninggalan proyek yang digagas oleh SBY.

AHY menyebut, selama menjabat sejak 2014 hingga saat ini sejumlah kinerja Jokowi hanya menonjol dengan kegiatan “Gunting Pita” dari proyek pembangunan yang sejatinya telah dimulai sejak kepemimpinan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bacaan Lainnya

Menurutnya Jokowi lupa untuk berterima kasih kepada SBY yang telah meletakkan fondasi awal. Sehingga sejumlah proyek hanya diklaim oleh Jokowi dan dianggap sebagai prestasinya dengan menggunting pita.

Sehingga dirinya menegaskan bahwa Partai Demokrat memiliki kepedulian dalam proses pembangunan infrastruktur. Sebagai bantahan bahwa pembangunan hanya terjadi di masa kabinet Jokowi.

Selain sindiran proyek ‘Gunting Pita’ yang dilakukan Jokowi, AHY juga menyinggung mengenai UU Omnibus Law yang dianggap inkonstitusional. Dirinya mengapresiasi fraksinya di DPR yang melakukan walk out saat sidang paripurna pengesahan Omnibus Law.

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mematahkan sindiran yang mengatakan pemerintahan era Presiden Jokowi hanya “Gunting Pita”.

“AHY jangan cuma bicara, mana data, fakta dan angkanya?” cetus Adian Napitupulu, melalui rilisnya diterima WartaPemilu, Senin (19/9/2022).

Adian menyebut, prihatin atas pernyataan yang salah dari AHY terkait “Gunting Pita” infrastruktur dalam pidatonya.

“Ketika saya membaca pernyataan AHY terkait gunting pita Infrastruktur, seketika saya kembali merasa kasihan pada AHY. Bagaimana tidak, setelah berhenti dari TNI di usia muda lalu gagal menjadi Gubernur DKI, sekarang justru menyampaikan data yang salah tentang klaim infrastruktur,” bebernya.

Dirinya menyarankan para kader di Partai Demokrat untuk tidak menjerumuskan AHY.

“Kan kasihan sudah sewa tempat mahal, bicara di hadapan 3.000 kader pakai sound system ribuan watt, diliput banyak media, eh data yang disampaikan salah total,” tukasnya.

Adian pun lebih memilih bicara data, angka dan fakta untuk membuktikan pernyataan AHY ternyata bertentangan dengan kenyataan.

“Kita uji apakah pernyataan AHY itu kebenaran atau kebohongan?” ujarnya.

Anggota anggota Komisi VII DPR ini membeberkan 3 jenis Infrastruktur sebagai alat ukur awal kapan pembangunan, kita gunakan dari tahap konstruksi di mulai.

Pertama Jalan Tol
Jalan Tol yang di bangun SBY di periode 2005 hingga 2014 mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 km. Sementara jalan tol yang di mulai konstruksi nya di pemerintahan SBY tapi di selesaikan oleh Jokowi total ada 222 km.

“Kalau total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 total sepanjang 2.290 km,” terang Adian.

Kedua, Bandara
Hingga akhir 2014 SBY menyelesaikan 24 Bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden sebelum Sby. Jadi Sby hanya meneruskan sebagian lalu ikutan gunting pita, bukan membangun seluruhnya dari awal.

Sementara Bandara yang ground breakingnya dilakukan SBY tapi akhirnya diselesaikan Jokowi jumlahnya ada 7 Bandara yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntukunik, Morowali, Miangas dan Namniwel.

Adapun Bandara yang konstruksinya di mulai oleh Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total ada 31 Bandara.

Ketiga, Bendungan
Beberapa Bendungan dimulai konstruksinya tahun 2014 beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir seperti, Bendungan Tentip, Raknamo, Logung, Gondang dan Pidekso.

“Ke 5 Bendungan ini SBY mungkin hanya sempat melakukan seremoni peletakan batu pertama saja, ya kira kira bermodal 1 sak semen dan beberapa buah batu saja,” ujarnya.

Kenapa demikian? Karena memang masa jabatan SBY di tahun 2014 secara konstitusional hanya 10 bulan saja.

Lalu berapa Bendungan yang  bisa dibilang SBY berperan cukup besar walaupun juga tidak selesai? Kira kira ada 13 Bendungan saja.

“Itupun penyelesaiannya tetap ditangan Jokowi,” kata Adian.

Berapa bendungan yang konstruksinya di bangun Jokowi dan selesai di era periode Jokowi?

Dalam data saya dari 2015 hingga nanti 2023 total ada 39 Bendungan sementara 4 lagi diresmikan tahun 2025 bonus bagi pemerintahan berikutnya.

“Semoga 3 jenis infrastruktur ini cukup menjadi bukti bahwa pernyataan AHY itu tidak benar, atau kalau istilah sekarang menurut definisi versi KBBI dan Wikipedia, kebohongan itu sesuai dengan definisi Hoaks,” tukasnya.

Lebih jauh Adian menyampaikan, data terkait infrastruktur lain yang sudah dibangun Jokowi mulai dari 316.590 km jalan desa, 1.597.529 meter Jembatan Desa, 1.474.544 unit air bersih Desa, 501.054 unit Irigasi  Desa.

Data lain disebutkannya, terkait jalan nasional non tol, infrastruktur limbah, listrik, telekomunikasi, minyak, gas bumi, olah raga, pariwisata, perumahan Rakyat dan jenis jenis lain sesuai Perpres 38 tahun 2015.

“Atau kalau AHY tertarik saya juga bisa sampaikan data terkait seribu lebih unit Rusun yang karena mangkrak lalu jadi seram tapi bisa sukses untuk tempat shooting Pengabdi Setan. Atau mungkin masih butuh data Hambalang juga? Perlu?” tandasnya.(*)

BACA juga berita menarik lainnya KLIK disini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *