Konsolidasi dan Ikrar Perjuangan PKN, Anas Urbaningrum: Politisi Jangan Pernah nge-Prank Rakyat

Bekasi, WartaPemilu – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum menyampaikan pesan menarik di acara ‘Konsolidasi dan Ikrar Perjuangan’ di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (3/9/2023).

Pesan yang disampaikan, Anas meminta kepada calon legislatif (caleg) PKN dari tingkat DPRD Kabupaten/Kota hingga DPR RI untuk memegang satu amanah penting. Yaitu tidak boleh “ngeprank” atau membohongi rakyat.

Bacaan Lainnya

“Jangan pernah ngeprank rakyat. Politisi-politisi PKN jangankan ngeprank, berpikir saja, berniat saja tidak boleh,” tegasnya

Menurutnya, prank merupakan hal yang menyakitkan bagi korban. Tidak hanya rakyat, para elite politik bahkan bisa meraung-raung jika mereka terkena prank.

“Jangankan rakyat, elite saja kalau di-prank nangis-nangis. Elite kalau di-prank meraung-raung, apalagi rakyat,” tegasnya.

Atas alasan tersebut, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu meminta caleg PKN untuk senantiasa setia dengan suara rakyat yang sudah mempercayakan aspirasi dan harapannya kepada partai.

Semua itu, kata Anas, perlu dituangkan dalam bentuk kebijakan pro-rakyat.

“Musti setia dan loyal. Miliki loyalitas yang tinggi kepada rakyat serta menciptakan kebijakan yang baik untuk rakyat,” kata Anas.

Selain hal itu, Anas pun menyampaikannya, pihaknya ingin PKN ini menjadi partai modern yang betul-betul mempraktekkan demokrasi.

“Tentunya bukan demokrasi pura-pura. Demokrasi palsu-palsu. Bukan demokrasi sampulnya saja,” kata Anas

Karena itu, lanjut dia, secara sederhana selalu disampaikan PKN adalah partai yang demokratis dan partai yang betul-betul milik rakyat keseluruhan.

“PKN itu harus dikembangkan dan pemilihnya adalah seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh dimiliki orang tertentu, dan keluarga tertentu. Maka saya berpesan kepada ketua di daerah jangan terbesit untuk memiliki PKN. Pemiliknya haruslah rakyat Indonesia,” ucapnya.

Kalau ada, satu saja merasa pemiliknya itu adalah pengkhianat di PKN.

Indonesia, sambung dia, dibangun dari kesepakatan potensi kekuatan saat itu darinasal daerah yang berbeda dan suku berbeda, agama berbeda tetapi bisa sepakat bersama mendirikan Indonesia.

“Maka dari itu adat dan budaya harus dijaga dan dilestarikan. PKN adalah Partai yang ingin memuliakan tradisi. Supaya sejarah kita tidak rungkat. Kalau politisinya dipercaya harus melahirkan kebijakan kepentingan rakyat bukan diri sendiri,” ungkapnya.

Ia pun berpesan kepada kader untuk selau setia kepda rakyat yang memilihnya karena tujuan berpolitik adalah setia kepada rakyat di dapil nya masing-masing.

“Kalau terpilih harus betul-betul ngurus rakyat di dapilnya masing-masing dengan benar dari awal sampai akhir tidak menjadi politisi musiman juga tidak hadir musiman tapi hadir menjadi pejuang suara rakyat di dapilnya itu sepanjang waktu jadi Setia sepanjang waktu, “ujarnya

Disinggung soal calon Presiden pilihan PKN, Anas menegaskan belum menentukan secara final karena kondisinya belum matang masih memungkinkan adanya perubahan.

“Kalau PKN itu masih sabar sampai nanti keadaannya sudah matang. Tanda bukti matang itu apa? Kalau pasangan-pasangannya sudah pasti a dengan b dengan b dengan F atau kalau lebih dari itu , sementara kita belum tahu sekarang ini baru setengah matang, ” jelas Ketum PKN.

“Sabar dulu salah satunya begitu karena kan Capres atau Cawapres atau pasangan itu kan mungkin saja bergeser dalam hitungan hari atau hitungan bulan kayak sebuah perjodohan,” imbuh Anas.

Menurut Anas, PKN masih menunggu momentumnya yang tepat untuk bergabung dengan capres dan cawapres mengingat situasi sekarang suhu politik sangat dinamis bisa berubah setiap waktu.

“Jadi sama halnya politik dan kadang-kadang bisa begitu, baru ketemu saja sudah bisa naik ke pelaminan. Begitu juga PKN Sabar ya untuk bergabung dengan capres dan cawapreskan soal perjodohan, tutup Anas.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *