Pakar Publik : Pengalaman di Pemerintahan Tak Jadi Jaminan Garut Lebih Baik

GARUT|WARTAPEMILU.COM – Pakar Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Asep Sumaryana menyatakan bahwa calon Bupati dan Wakil Bupati tidak mesti memiliki pengalaman di dunia eksekutif atau pemerintahan.

Justru pengalaman lama di pemerintahan akan menjadi sandra dalam pembangunan kedepannya. Apalagi selama kepemimpinan terdapat kelemahan ataupun catatan buruk.

Bacaan Lainnya

“Tidak jaminan yang memiliki pengalaman akan lebih. Justru akan bahaya bila yang lama itu ada kepentingan balas budi, ini akan menjadi sandra arah kebijakan maupun penentuan anggaran dalam kepemimpinannya ke depan,” ujarnya.

Menurut Asep seorang kepala daerah tidak hanya memiliki jiwa kepemimpinan atau leadership, namun juga jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship. Hal itu dibutuhkan dalam melakukan tata kelola pemerintahan.

“Paradigma pemerintahan saat ini memiliki jiwa enterpreneur, sehingga dapat membawa keuntungan bagi semua. Baik untuk kesejahteraan masyarakat maupun pendapatan pemerintah dalam PAD. Bupati dan wakil Bupati ini merupakan pimpinan managerial,” ujarnya.

Kepiawaian leadership dan enterpreneur ini lanjut Asep akan diuji dalam menggaet masyarakat menjelang akhir waktu pencoblosan saat ini. Salah satunya yakni meyakinkan pemilih kategori transisional. Pemilih ini hanya akan menyalurkan suaranya bila kepentingannya terakomodir oleh calon Bupati dan wakil Bupati untuk 5 tahun kedepan.

“Kelompok transisional ini semakin kuat di Garut, maka calon pemimpin yang memiliki managerial baiklah yang akan mampu mengakomodir mereka untuk membangun Garut secara bersama. Sehingga kedepannya dapat terwujud kesalehan sosial,” pungkas Asep.

Seperti diketahui dalam Pilkada Garut ini diikuti oleh dua kontestan pasangan calon. Mereka adalah Helmi Budiman – Yudi Nugraha Lasminingrat dan pasangan Abdusy Syakur Amin – Luthfianisa Putri Karlina.

Helmi memiliki pengalaman selama 10 tahun menjabat sebagai wakil bupati dan sebelumnya pun menjabat sebagai anggota DPRD selama 5 tahun. Sedangkan pasangan Syakur-Putri, belum pernah terlibat dalam dunia pemerintahan. Syakur merupakan Rektor Universitas Garut sementara Putri merupakan seorang pengusaha muda sukses.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *