WartaPemilu – Dukungan terhadap Calon Presiden (Capres) harus dilakukan secara wajar dan tidak memutus hubungan silaturahmi dengan sesama anak bangsa.
Masyarakat tidak boleh terpecah di tahun politik. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98), Anto Kusumayuda, Senin (31/10/2022).
“Tahun politik stop pecah belah! Pilpres, Pileg, dan Pilkada dilakukan secara senang dan gembira. Jangan sampai terjadi putus hubungan silaturahim gara-gara politik,” kata Anto Kusumayuda.
Anto meminta para relawan tidak melakukan ‘adu domba’ antara Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani.
“Hentikan perseteruan antara Puan dan Ganjar yang akhirnya muncul narasi perpecahan antara Jokowi dan Megawati. Ini akan merugikan bangsa terutama PDI Perjuangan,” tegas Anto.
Selain itu, Anto pun mengingatkan ke Rocky Gerung untuk bersikap netral dalam memberikan pernyataan terkait Capres.
“Mengingatkan Rocky Gerung tidak menjual demokrasi untuk mendukung salah satu capres,” ungkapnya.
Perpecahan di antara elit dan masyarakat sangat menguntungkan negara asing.
“Indonesia terjadi perpecahan yang untung negara-negara asing,” papar Anto.
Atas nama PPJNA 98, kata Anto mendukung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit untuk melakukan transformasi Polri menuju presisi yang dicintai rakyat.
“Dalam berdemokrasi harus sesuai konstitusi bangsa Indonesia, harus berdasarkan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” tandas Anto.(*)
BACA juga berita menarik lainnya di Kabariku.com ‘Aktif Memberi Kabar’