Presiden FIFA Restui Erik Tohir Rangkap Jabatan PSSI dan Menpora

Presiden FIFA Restui Erik Tohir Jabat Menpora dan PSSI (Tim)

NEW YORK|WARTAPEMILU.COM – Dari Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Gianni Infantino, menyampaikan secara tegas tidak ada masalah dengan rangkap jabatan yang diemban Erick Thohir. Ia kini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Infantino usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (25/9/25).

Dalam wawancara tersebut Infantino menekankan bahwa kapasitas Erick Thohir sebagai seorang multitalenta memungkinkannya menjalankan berbagai tugas dengan baik. Restu dari FIFA ini menguatkan posisi Erick Thohir dalam memimpin dua institusi penting tersebut.

Keputusan ini juga sekaligus menepis kekhawatiran publik terkait potensi konflik kepentingan.

Sebelumnya, Erick Thohir sendiri telah menerima surat resmi dari FIFA yang mengonfirmasi bahwa rangkap jabatannya tidak melanggar statuta. Hal ini memberikan kejelasan hukum dan legitimasi internasional atas perannya.

Ia berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kedua posisi strategis tersebut demi kemajuan olahraga nasional.

Bahkan Erik Tohir mendapat pujian dari Presiden FIFA Gianni Infantino, dan menyebutnya sebagai sosok multitalenta yang mampu mengerjakan banyak hal secara luar biasa.

“Itu tidak masalah, tentu saja tidak masalah. Pak Erick Thohir telah menunjukkan di masa lalu bahwa ia adalah seorang multitalenta. Dia bisa melakukan banyak hal dengan cara yang luar biasa,” kata Infantino.

Infantino menyoroti rekam jejak Erick Thohir yang cemerlang, baik dalam memimpin federasi sepak bola maupun kiprahnya di pemerintahan.

Pengalamannya yang luas dalam memajukan olahraga di Indonesia menjadi salah satu pertimbangan utama FIFA. Hal ini menunjukkan kepercayaan FIFA terhadap kemampuan manajerial Erick Thohir.

Selain itu, Infantino juga mengungkapkan bahwa Erick Thohir adalah anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan rekan dekatnya. Kedekatan personal dan profesional ini semakin memperkuat keyakinan FIFA.

FIFA memandang Erick Thohir sebagai pribadi yang sangat kompeten dan telah membawa Indonesia menjadi negara yang kini dipandang oleh dunia internasional.

Erick Thohir sendiri telah menjelaskan bahwa rangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketua Umum PSSI tidak melanggar peraturan FIFA. Penjelasan ini diperkuat dengan adanya surat resmi dari FIFA yang diterima pada Senin sebelumnya. Surat tersebut menjadi dasar hukum yang kuat bagi posisinya.

“Tadi pagi saya dapat surat FIFA, yang menyatakan secara statuta dengan track record saya yang sudah ada selama ini di sepak bola itu tidak ada benturan kepentingan. Jadi saya clean and clear, nah tentu sebagai Menpora saya jaga keseimbangan itu,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis.

Pernyataan ini menegaskan bahwa FIFA telah melakukan peninjauan terhadap rekam jejak Erick Thohir. Hasilnya, tidak ditemukan adanya potensi konflik kepentingan yang dapat menghambat tugas-tugasnya. Kejelasan ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan kedua peran tersebut.

Erick Thohir dilantik sebagai Menpora baru oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 September, menggantikan Dito Ariotedjo. Penunjukan ini menempatkannya pada posisi sentral dalam pengembangan olahraga nasional. Dengan demikian, Erick Thohir rangkap jabatan ini menjadi sorotan.

Meskipun menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menepis kekhawatiran bahwa sepak bola akan menjadi “anak emas” di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia menegaskan komitmennya untuk mengembangkan seluruh cabang olahraga. Prioritas akan diberikan kepada cabang olahraga unggulan.

“Tidak mungkin saya sebagai Menpora, anak emasnya sepak bola, enggak. Anak emas saya nanti itu cabang olahraga unggulan yang 13 atau 14 cabor itu. Dan tentu olahraga yang lain, kita tata ulang,” ucap Erick Thohir.

Pernyataan ini menunjukkan visi yang inklusif untuk kemajuan olahraga Indonesia secara menyeluruh. ***

Reporter : Raihan
Editor : Intan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *