Giliran Golkar Diobok-obok, Selamat Ginting: Ada Dramaturgi Namun Skenario Munaslub Terlalu Jumping

Jakarta, WartaPemilu – Pakar Komunikasi Politik, Selamat Ginting menyebut saat ini, terlalu banyak partai politik yang diobok-obok. Ia secara khusus mengomentari kisruh yang mendera Partai Golkar.

“Ada dramaturgi dimana panggung depan sangat berlawanan dengan panggung belakang. Kita akan lihat dalam kasus di Golkar ini, panggung tengahnya, komprominya akan seperti apa. Apakah kemudian betul akan terjadi munaslub,” kata Selamat Ginting saat menjadi Narasumber di Program Indonesia Lawyers Club (ILC), beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

Dalam acara gelar wicara bertajuk ‘Giliran Golkar Diobok-Obok, Airlannga Diujung Tanduk?’ yang dipandu Karni Ilyas ini, Selamat Ginting mengatakan Airlangga adalah ‘anak emas’nya penguasa.

“Airlangga menjadi Menterinya Jokowi setelah Golkar akhirnya bergabung dengan pemerintahan Jokowi di periode pertama. Golkar awalnya menjadi oposisi di Pilpres 2014,” jelasnya.

Airlangga menjadi Menteri Perindustrian tahun 2016-2019 (periode pertama Jokowi), dan di periode kedua Jokowi jadi Menko Perekonomian.

Airlangga juga dibolehkan rangkap jabatan sebagai Ketum Parpol dan Menteri, padahal awalnya Jokowi menegaskan tidak boleh Menteri rangkap Jabatan.

“Disini sesungguhnya saya sudah bisa melihat, ini awal Golkar masuk jebakan betmen,” ungkap Selamat Ginting.

Sementara terkait kasus di Kejaksaan Agung, Selmat Ginting menduga ada permainan politik.

“Kita tahu, lima tersangka itu hubungannya dengan Menteri Perdagangan yang tidak jadi tersangka. Kenapa Airlangga dengan posisi Menko Perekonomian yang kemudian diobok-obok di Kejaksaan Agung, ini menjadi tanda tanya,” bebernya.

Ia mengatakan, kalau berkaca pada pengalaman sebelumnya, munaslub Golkar mungkin tapi tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

“Menurut saya tidak akan secepat itu. Dalam kasus Setya Novanto, itu jelas ketika sudah jadi tersangka, maka tidak langsung munaslub, harus melalui rapat pleno, rapimnas, diangkat PLT,” terang Selamat Ginting.

Selamat Ginting juga menganggap isu Munaslub terlalu melompat.

“Dan kalau kemudian, kalau sekarang disebar luaskan akan ada munaslub, menurut saya itu terlalu jumping,” ujarnya.

Lalu Selamat Gunting pun mengomentari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang ramai diberitakan siap menjadi Ketum Golkar.

Ia pun menjelaskan, Luhut Binsar Panjaitan dan Bahlil itu adalah operator Jokowi ketika isu tiga periode, isu perpanjangan masa jabatan, isu Pemilu ditunda kemudian isu hanya dua pasang calon.

“Dua tokoh ini selalu didepan. Sehingga pernyataan Bahlil, pernyataan LBP adalah teori dramaturgi. Itu panggung depan, panggung belakangnya tidak mungkin Istana tidak tahu,” tukas dia.

Kata Selamat Ginting, Golkar ini partai wong besar jadi punya modal besar, Golkar akan melawan.

“Okelah misalnya kalau memang betul Airlangga (Ketum Golkar) dijadikan tersangka, menurut saya juga tidak otomatis kemudian seorang Luhut atau seorang Bahlil bisa dengan mudah akan menjadi Ketua Umum. Saya kira tidak mudah untuk mempengaruhi 2/3 untuk dilakukan munaslub,” tandas Selamat Ginting.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *