Anggota KPU August Mellaz: Pemilu Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Anggota KPU August Mellaz/Dok. KPU

Jakarta, WartaPemilu – Pemilu sejatinya menggeliatkan semua sektor kehidupan masyarakat. Tidak hanya sosial dan politik, tapi juga sektor ekonomi.

Hal itu diungkapkan Anggota KPU August Mellaz dikutip WartaPemilu, Senin (7/8/2023).

Bacaan Lainnya

August Mellaz memaparkan, aggaran pemilu yang dialokasikan untuk kebutuhan pengadaan logistik, barang dan jasa secara tidak langsung akan menggeliatkan sektor produksi dan distribusi.

Kemudian belanja dan konsumsi dari 7,2 juta penyelenggara pemilu dari tingkat pusat hingga ad hoc yang menerima honor pemilu juga secara tidak langsung merangsang daya beli masyarakat.

Belum lagi belanja sosialisasi dan kampanye dari para peserta pemilu juga akan berpengaruh pada perputaran ekonomi di masyarakat.

Hal itu diungkapkan August Mellaz saat menanggapi hasil survei Praxis, “Persepsi Masyarakat Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Korelasinya dengan Pemilu 2024”, yang dirilis di Menteng, Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Mellaz secara pribadi menyambut baik hasil survei yang dirilis Praxis yang salah satunya memotret korelasi antara pemilu dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia hasil survei yang dirilis ini juga dapat menjadi data serta masukan bagi KPU dalam menentukan arah kebijakan.

“Ini saya kira apresiasi, karena kami rajin memotret data survei yang dirilis berkala oleh teman-teman lembaga survei,” kata Mellaz.

Data yang dikeluarkan Praxis sendiri mengungkap sebanyak 33,84 persen responden setuju pemilu akan memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.
Sebanyak 39,89 persen lainnya mengaku masih ragu dan 26,26 persen lainnya menyatakan tidak setuju.

Menurut Director of Public Affairs Praxis PR dan Wakil Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia (PAFI) Sofyan Herbowo, responden yang ragu-ragu tersebut sesungguhnya juga condong untuk menyatakan setuju bahwa pemilu akan berdampak pada pertembuhan ekonomi.

Sementara Head of Research DBS Group Maynard Arif menambahkan, sesungguhnya investor bersikap menunggu untuk menanamkan investasinya di Indonesia sebelum melihat capres dan cawapres yang ada.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *