Jika Terpilih jadi Presiden, Anies Baswedan Siap Lanjutkan Pembangunan IKN

Anies Baswedan

Jakarta, WartaPemilu – Salah satu kandidat bakal Calon Presiden (Capres) Indonesia berjanji melanjutkan pembangunan ibu kota baru andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) senilai $32 Miliar setara Rp466 Triliun, jika ia memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Mantan Gubernur Jakarta yang didukung oleh tiga partai politik ini mengatakan Undang-Undang telah disahkan oleh Parlemen untuk membangun IKN, jadi siapa pun yang memenangkan kursi Kepresidenan harus menyelesaikannya.

Bacaan Lainnya

“Ibu kota baru bukan sekedar ide. Ini sudah menjadi Undang-Undang dan kita semua, ketika dilantik untuk jabatan apa pun, sumpah kita adalah melaksanakan Undang-Undang itu,” kata Anies dalam acara publik pekan lalu ketika ditanya tentang komitmennya terhadap pembangunan ibu kota baru di pulau Kalimantan.

Anies lantas membandingkan proyek IKN jika dibahas dua tahun lalu yang masih berbentuk wacana dan tentu akan menuai pro-kontra.

“Sekarang IKN telah menjadi undang-undang sehingga siapapun sosok yang menjadi Presiden harus tetap melanjutkan proyek IKN sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ucap Anies.

Lebih lanjut, Anies menyebut tak mau berandai-andai terkait kemungkinan pembatalan UU lewat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) atau masalah anggaran.

“Pada fase ini kita jalankan Undang-Undangnya saja dulu,” ujarnya.

Diketahui, dalam rangka pembangunan IKN, 101 paket pembangunan dengan nilai Rp 26,8 Triliun berstatus sudah terkontrak. Dengan demikian, proyek IKN berjalan sesuai rencana.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yudha Mediawa mengatakan, jumlah itu sekitar 63,92 persen dari paket khusus IKN tahun 2022-2023 sebanyak 158 paket, senilai Rp 51,38 Triliun.

“Paket yang sedang dilelang sebesar 9,49 persen atau 15 paket. Dengan rincian sudah penetapan sebanyak 5 paket senilai Rp 85,3 miliar, dan belum penetapan sebanyak 10 paket senilai Rp 1,86 triliun,” jelasnya, Rabu (12/4/2023).

Terkait progres pelaksanaan lelang/tender tahun anggaran 2023, Yudha menyebutkan, hingga 6 April 2023 telah dilaksanakan proses pemilihan sebanyak 2.579 paket.

Dengan status sudah terkontrak 45,25 persen atau 1.167 paket, sudah Surat Penunjukkan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ) sebanyak 120 paket, sementara yang belum lelang sebanyak 386 paket.

“Sementara sebesar 35,13 persen atau 906 paket dalam proses lelang, dengan rincian 636 paket belum penetapan, 165 paket sudah Berita Acara Hasil Pemilihan, dan 105 paket sudah penetapan,” terangnya.

Lebih lanjut, Yudha menyampaikan, berdasarkan data seleksi/tender 2022 yang telah dilaksanakan sebelumnya, total 872 paket atau sekitar 82 persen dari total 1.062 paket pekerjaan konstruksi yang pengerjaannya dilaksanakan sepenuhnya oleh penyedia jasa lokal.

“Sedangkan hanya 180 paket atau sekitar 18 persen yang pengerjaannya dilaksanakan oleh penyedia jasa dari luar provinsi setempat,” ungkap dia.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *